Tren Data Science di Indonesia: Peluang dan Tantangan


Tren Data Science di Indonesia: Peluang dan Tantangan

Tren Data Science di Indonesia semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data Science, atau ilmu data, telah menjadi salah satu bidang yang menjanjikan di era digital ini. Peluang yang ditawarkan oleh Data Science sangat besar, namun tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi juga tidak sedikit.

Data Science adalah ilmu yang menggabungkan statistik, matematika, dan pemrograman untuk menganalisis dan menginterpretasikan data. Dalam konteks perkembangan teknologi dan digital, Data Science memegang peranan penting dalam mengolah data besar (big data) menjadi informasi yang berarti. Data Science menjadi pilar utama dalam mengambil keputusan yang didukung oleh data, sehingga dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan atau organisasi.

Peluang yang ditawarkan oleh tren Data Science di Indonesia sangat besar. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh McKinsey Global Institute pada tahun 2018, disebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menghasilkan nilai tambah sebesar 150 hingga 420 miliar dolar AS pada tahun 2030, dengan dukungan penuh dari penggunaan teknologi Data Science.

Berkaitan dengan peluang ini, Profesor Bambang Parmanto, pakar Data Science dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menyatakan, “Data Science memiliki potensi luar biasa dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi di berbagai sektor di Indonesia. Dengan pemanfaatan yang tepat, Data Science dapat menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

Namun, di balik peluang yang besar, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan tren Data Science di Indonesia. Salah satu tantangan utamanya adalah kurangnya tenaga ahli yang terampil di bidang ini. Menurut laporan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Indonesia masih kekurangan sekitar 80 ribu tenaga ahli Data Science.

Dalam hal ini, Dr. Ridho Rahmadi, peneliti Data Science dari Universitas Indonesia (UI), mengatakan, “Kurangnya tenaga ahli Data Science merupakan tantangan yang harus segera diatasi. Diperlukan upaya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri untuk meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga ahli Data Science di Indonesia.”

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah kesadaran dan pemahaman yang masih rendah mengenai potensi Data Science di kalangan industri. Banyak perusahaan yang belum sepenuhnya memahami manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan Data Science.

Profesor Kuntoro Mangkusubroto, mantan Kepala Badan Percepatan Pembangunan Infrastruktur (BAPPENAS) dan Dewan Pengarah Indonesia Data Science Society (IDSS), menyatakan, “Saat ini, masih banyak perusahaan di Indonesia yang belum memanfaatkan Data Science secara optimal. Dibutuhkan edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang potensi dari Data Science.”

Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri menjadi kunci untuk mengembangkan tren Data Science di Indonesia. Pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar dalam pembentukan kebijakan dan pengembangan infrastruktur yang mendukung penggunaan Data Science. Perguruan tinggi perlu meningkatkan program pendidikan dan pelatihan di bidang Data Science, serta menjalin kerjasama dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tuntutan pasar. Industri juga perlu berperan aktif dalam mengadopsi dan memanfaatkan Data Science dalam operasional perusahaan mereka.

Dengan upaya bersama ini, tren Data Science di Indonesia dapat berkembang dengan pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi dan digital, Data Science akan semakin menjadi bidang yang krusial dan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Referensi:
1. McKinsey Global Institute. (2018). Digital Southeast Asia: Unlocking the $200 Billion Opportunity. Diakses dari: https://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Featured%20Insights/Asia%20Pacific/Digital%20Southeast%20Asia%20Unlocking%20the%20200%20billion%20opportunity/Digital-Southeast-Asia-Full-report.ashx
2. Tempo.co. (2020). Potensi Data Science di Indonesia Capai Rp6.012 T. Diakses dari: https://bisnis.tempo.co/read/1302210/potensi-data-science-di-indonesia-capai-rp6-012-t
3. Kompas. (2021). Kurangnya SDM Data Science, Potensi Rp 6.012 Triliun Bakal Tersia-sia. Diakses dari: https://money.kompas.com/read/2021/04/01/180700526/kurangnya-sdm-data-science-potensi-rp-6012-triliun-bakal-tersia-sia